Al-Battani: Sang Perintis Ilmu Astronomi dan Matematika dari Dunia Islam
Almansors – Salah satu pencapaian terbesar Al-Battani adalah menghitung panjang tahun matahari secara sangat akurat. Ia menyimpulkan bahwa satu tahun matahari berlangsung selama 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Perhitungan ini menjadi dasar penting dalam pengembangan sistem kalender modern. Selain itu, hasilnya membantu dalam studi pergerakan benda langit hingga masa kini.
Tingkat akurasi Al-Battani terbukti lebih maju dibandingkan perhitungan para ilmuwan Yunani kuno.
Pelopor Trigonometri dalam Matematika Modern
Al-Battani juga memiliki kontribusi besar dalam bidang matematika. Ia merupakan salah satu tokoh pertama yang memperkenalkan konsep sinus, cosinus, dan tangen dalam perhitungan astronomi.
Sebelum itu, para ilmuwan Yunani memakai sistem trigonometri berbasis tali busur. Al-Battani menggantinya dengan pendekatan yang lebih efisien dan sistematis.
Baca Juga : Misteri Kota Pompeii: Bisikan Arwah yang Membeku oleh Letusan Gunung Vesuvius
Pengaruh Besar Al-Battani dalam Astronomi Barat
Karya-karya Al-Battani telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada masa abad pertengahan. Salah satu karya terkenalnya adalah Kitab al-Zij, yang membahas pengamatan bintang, sistem kalender, dan pergerakan planet.
Buku ini menjadi referensi penting bagi ilmuwan Eropa seperti Copernicus dan Kepler. Bahkan hingga berabad-abad setelah wafatnya, pemikirannya masih digunakan di pusat-pusat studi ilmiah di Eropa dan Timur Tengah.
Warisan Ilmiah Al-Battani yang Abadi
Hingga hari ini, warisan keilmuan Al-Battani tetap relevan. Ia tidak hanya meletakkan dasar bagi astronomi modern, tetapi juga menjadi simbol kebesaran ilmu pengetahuan Islam di masa lalu.
Dengan kecerdasan dan dedikasinya, Al-Battani berhasil menjembatani peradaban Timur dan Barat melalui karya-karyanya yang berpengaruh dalam sains, khususnya di bidang astronomi dan matematika.