Jejak Peradaban Islam: Awal Mula, Penyebaran, Keyakinan, hingga Masa Kejayaan Dunia Muslim
Almansors – Sejarah Islam bermula pada abad ke-7 di Jazirah Arab ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira. Peristiwa ini menjadi titik penting lahirnya agama yang menegaskan keesaan Allah dan menolak penyembahan berhala. Pada masa itu, masyarakat Arab masih sangat bergantung pada tradisi politeisme. Meski menghadapi penolakan, akhlak Nabi yang mulia dan pesan Islam yang membawa keadilan membuat para pengikut perlahan bertambah. Inilah fondasi awal tumbuhnya agama yang kelak menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Tekanan dari kaum Quraisy memaksa Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya berhijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa besar ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam karena di Madinah Rasulullah membangun masyarakat baru yang berlandaskan persatuan, keadilan, dan kemanusiaan. Masjid pertama dibangun dan struktur sosial mulai ditata. Nabi memimpin tidak hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai pemimpin negara yang memastikan nilai-nilai Islam terwujud dalam kehidupan sosial dan pemerintahan.
Setelah wafatnya Rasulullah pada tahun 632, kepemimpinan dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Di bawah kepemimpinan mereka, Islam berkembang pesat melalui dakwah, kebijakan sosial, serta strategi diplomasi dan pertahanan. Wilayah kekuasaan Islam meluas ke Persia, Mesir, Suriah, hingga Afrika Utara. Penyebaran ini tidak hanya terjadi melalui penaklukan, tetapi juga lewat perdagangan dan interaksi budaya yang damai, sehingga ajaran Islam diterima secara luas dan menjangkau berbagai suku serta bangsa.
Baca Juga : The Enfield Poltergeist Inggris, Misteri Rumah Angker yang Masih Diperdebatkan
Ajaran Islam berlandaskan lima rukun utama: syahadat, salat, zakat, puasa Ramadan, dan haji. Syahadat menegaskan prinsip tauhid. Salat membangun kedisiplinan spiritual sehari-hari. Zakat mengajarkan kepedulian sosial dan keseimbangan ekonomi. Puasa Ramadan menumbuhkan kendali diri dan empati. Haji menjadi simbol persatuan seluruh umat Muslim dari berbagai bangsa. Melalui rukun-rukun ini, setiap Muslim diarahkan untuk menjaga hubungan dengan Tuhan sekaligus memperkuat hubungan antar sesama manusia.
Setelah masa Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah dan Abbasiyah membawa pengaruh besar dalam perkembangan peradaban Islam. Bahasa Arab dijadikan bahasa resmi, sistem pendidikan diperkuat, dan pemerintahan disusun lebih modern. Pada masa Dinasti Umayyah, wilayah kekuasaan meluas hingga sebagian Eropa. Sementara Dinasti Abbasiyah menekankan pengembangan ilmu, budaya, dan filsafat. Kedua dinasti ini berperan penting dalam memperkuat identitas umat Muslim serta membangun tradisi intelektual dan sosial yang kokoh.
Zaman Keemasan Islam mencapai puncaknya saat Abbasiyah memimpin. Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia dengan berdirinya Bayt al-Hikmah. Ilmuwan Muslim membuat berbagai penemuan dalam astronomi, kedokteran, matematika, teknologi, dan seni. Aljabar dikembangkan, astrolabe disempurnakan, rumah sakit modern didirikan, dan karya sastra besar lahir, termasuk Seribu Satu Malam. Kemajuan ini membuktikan kontribusi besar Islam bagi perkembangan peradaban dunia yang tetap diakui hingga kini.